Menggali Syukur di Tahun 2020.

Hari ini, aku curi masa sekejap sebelum bercuti panjang menghabiskan tahun 2020 yang bersisa kurang dari 48 jam. Macam biasa, hujung tahun k...

Yang sudah sudah sudah.

Mungkin kau sebenarnya bukan pemotret langit yang tidak cantik itu. Mungkin ayahmu hanya raja ketika dia telah tiada. Kata-katamu hanya kean...

Ambruk

Kebelakangan ini, aku beperang dengan suara-suara. Apa yang aku selalu tidak dan jangankan, dibalikkan kepadaku tanpa ampun dan pesan. Entah...

Sebelum dan Setelah Kewarasan Berumah.

Sudah kurang lebih tujuh kali aku taip dan padam untuk surat kali ini. Mungkin benar apa yang dikatakan M.Nasir pada semua ayat di dalam ran...

Di Meja Makan.

Nanti-nanti, di meja makan ini lagi,  pinggan nasiku juga akan kutinggalkan sepertimu. Sejak gelasku dan cangkirmu tidak lagi berteman,  ...

Selamat Tinggal Datang.

Terlalu banyak yang ingin aku katakan tentang 2018 tetapi aku juga kehilangan kata-kata untuk itu. Tahun yang mengambil hidup aku dan memaks...

Penyair yang diam-diam kusimpan namanya.

Tuan yang saya lihat berjalan di sebuah tempat asing yang tidak pernah saya mimpi untuk akhirnya berdiri di situ; selamat bertemu. Aksi s...

Puisi itu adalah..

Puisi bukan hanya tentang menulis. Puisi sebenarnya dimulakan dengan membaca. Pembacaanlah yang menjirus perasaan di dalam setiap puisi,...

Tacenda

Kesedihan bukan selalu tentang airmata.  Tidak ada laman yang bisa kuhampar  atau lengan yang layak kusandar.  Kata teman, nikm...

Kronologi Penyakit Kronik Mak.

Sebab kematian: Septic shock secondary to community acquired pneumonia with underlying bronchectasis. May 2013: Mak ke Aceh atas lawata...