Sebelum dan Setelah Kewarasan Berumah.

Sudah kurang lebih tujuh kali aku taip dan padam untuk surat kali ini. Mungkin benar apa yang dikatakan M.Nasir pada semua ayat di dalam ran...

Di Meja Makan.

Nanti-nanti, di meja makan ini lagi,  pinggan nasiku juga akan kutinggalkan sepertimu. Sejak gelasku dan cangkirmu tidak lagi berteman,  ...

Selamat Tinggal Datang.

Terlalu banyak yang ingin aku katakan tentang 2018 tetapi aku juga kehilangan kata-kata untuk itu. Tahun yang mengambil hidup aku dan memaks...

Penyair yang diam-diam kusimpan namanya.

Tuan yang saya lihat berjalan di sebuah tempat asing yang tidak pernah saya mimpi untuk akhirnya berdiri di situ; selamat bertemu. Aksi s...

Puisi itu adalah..

Puisi bukan hanya tentang menulis. Puisi sebenarnya dimulakan dengan membaca. Pembacaanlah yang menjirus perasaan di dalam setiap puisi,...

Tacenda

Kesedihan bukan selalu tentang airmata.  Tidak ada laman yang bisa kuhampar  atau lengan yang layak kusandar.  Kata teman, nikm...

Kronologi Penyakit Kronik Mak.

Sebab kematian: Septic shock secondary to community acquired pneumonia with underlying bronchectasis. May 2013: Mak ke Aceh atas lawata...

Ruwet dan Rawat.

Cukup kita tahu apa yang kita tahu, cukup dengan cukup, apalah orang tahu. Keadaan tidak pernah memaksa aku untuk tidak bersetuju denga...

Ultah.

Hari ini, di tigapuluh tahun yang lalu, seorang ibu bermati-matian berperang dengan jerih dan sakit, di waktu pagi masih di dalam segelap-ge...

Menutup 2017.

Kurang dua puluh empat jam untuk tahun ini bertukar angka. Mungkin hari ini adalah saatnya untuk aku menoleh ke belakang, menghitung semua ...