Penyair yang diam-diam kusimpan namanya.

Tuan yang saya lihat berjalan di sebuah tempat asing yang tidak pernah saya mimpi untuk akhirnya berdiri di situ; selamat bertemu. Aksi s...

Puisi itu adalah..

Puisi bukan hanya tentang menulis. Puisi sebenarnya dimulakan dengan membaca. Pembacaanlah yang menjirus perasaan di dalam setiap puisi,...

Tacenda

Kesedihan bukan selalu tentang airmata.  Tidak ada laman yang bisa kuhampar  atau lengan yang layak kusandar.  Kata teman, nikm...

Kronologi Penyakit Kronik Mak.

Sebab kematian: Septic shock secondary to community acquired pneumonia with underlying bronchectasis. May 2013: Mak ke Aceh atas lawata...

Ruwet dan Rawat.

Cukup kita tahu apa yang kita tahu, cukup dengan cukup, apalah orang tahu. Keadaan tidak pernah memaksa aku untuk tidak bersetuju denga...

Ultah.

Hari ini, di tigapuluh tahun yang lalu, seorang ibu bermati-matian berperang dengan jerih dan sakit, di waktu pagi masih di dalam segelap-ge...

Menutup 2017.

Kurang dua puluh empat jam untuk tahun ini bertukar angka. Mungkin hari ini adalah saatnya untuk aku menoleh ke belakang, menghitung semua ...

Sungkawa.

Tanggal yang berulang di tiap tahun  selalu merobek kembali luka yang tak pernah sembuh. Genap sepuluh tahun merindu. Al-fa...

Menetapkan Garis : Bahagia Itu Relatif, Logika Harus Mutlak.

Bahagia itu relatif.  Cuma, harus diingat, mencukakan luka sendiri tidak akan sekalipun membuatmu bahagia. Mungkin dengan bersabar demi ke...

Stagnan.

Bercukup dan tak mengapa hanya satu jalan yang diambil orang malas untuk menyedapkan hati sendiri. Selebihnya mungkin akan berjanji kepada d...