Surat Kepada Tuan

Tuan,

Sedikit kata yang mungkin tidak sempat saya sampaikan. Atau maaf, saya yang sengaja memilih untuk menghapus kesempatan itu.


Maaf untuk menyelesaikan ini dengan cara yang paling jahat, dulu. Atas sekian banyak kenangan, raikanlah hidup tuan yang mendatang. Semoga diam saya memberikan sejuta kehangatan untuk seluruh masa depan tuan lalu memadam kenangan-kenangan.


Pasti, saya juga mengharapkan kebahagiaan tuan. Meluncurlah, tuan. Semoga tuan tetap terus mengalir.




0 comments:

Post a Comment

Note: only a member of this blog may post a comment.