Membuka Pohon Tulisan ini seperti mengundang keanehan-keanehan berat yang kerap kau tanya dan ajukan; apakah kelebihannya menulis untuk bacaan dan tatapan.
Tuhan memberikan dua puluh empat yang sama. Manusia tinggal memaknakannya walau dihisap getir dan berkejar-kejar. Kisah ini terlalu awal untuk melahirkan makna di sini.
Setidaknya apa yang belum dicoret harus terlangsai di buah fikir yang paling ranum.